Keberadaan HIPS ini dikunjungi oleh Komisaris Utama PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah, Ibu Dr Hj Siti Ma’rifah, MM, MH, beserta rombongannya yang terdiri dari direksi PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah seperti Soegiharto (Dirut PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah), perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yaitu Hendro, Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Moektiono Ngesti, dan beberapa pihak. Kunjungan itu pada Minggu siang, 7 November 2021.
Kedatangan mereka disambut oleh Adi Saputra Tedja Surya (Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda, Tbk (IDX:AMAN)) beserta jajaran, dan Dr Ir Jamhadi, MBA (Ketua Yayasan Kemandirian Pangan Indonesia/YKPN Jawa Timur).
Dalam sambutannya, Hj Siti Ma’rifah yang juga putri dari KH Ma’ruf Amin (Wakil Presiden RI) ini menyambut baik hadirnya Halal Industrial Park Sidoarjo. Pihaknya menyatakan akan mendukung perkembangan industri halal di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, dari PT Makmur Berkah Amanda, Tbk melalui paparannya menerangkan jika Halal Industrial Park Sidoarjo merupakan kawasan industri halal pertama di Indonesia. Dibangun di atas lahan seluas 148 ha, kawasan industri halal ini menerapkan suistainable halal eco system.
“Dengan dukungan sistem, kami menyediakan halal economy office, halal labolatorium, halal logistic, dan lain-lainn. Ada 400 tenan, dan saat ini yang sudah masuk ialah Bel Bel, Sariraya, PT Ekosjaya Abadi Lestari, dan beberapa lagi,” jelasnya.
Pada kesempatan itu pula, Ketua YKPN Jawa Timur, Jamhadi sangat bangga dengan kehadiran Halal Industrial Park Sidoarjo. PT Makmur Berkah Amanda, Tbk dinilai cukup totalitas dalam menyediakan kawasan industri halal untuk mendukung produk halal di Indonesia bahkan dunia.
“Kunjungan Ibu Hj Siti Ma’rifah dan rombongan ini sangat menyemangati kami dari Jawa Timur untuk menumbuhkan industri halal. Bahan Baku produk halal tersedia di Jatim. Jawa Timur juga surplus beras, dan tersedia garam, jagung, ikan, sayur, buah, daging, dan 45% gula nasional disupplai dari Jatim. Maka itu, jika HIPS ini segera meningkatkan kegiatannya, bisa menghemat devisa negara. Bahkan Indonesia bisa mengekspor produk halal, dan bukan tidak mungkin Indonesia jadi kiblat produk halal dunia di tahun 2024,” ujar Jamhadi, yang juga Ketua Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur.
Apalagi, lanjut Jamhadi, Ibu Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) sangat mendukung pengembangan industri halal di Jawa Timur. Salah satunya dibuktikan dengan menerbitkan Peraturan Gubernur One Pesantren One Product (Pergub OPOP), yang saat ini sedang diselenggarakan OPOP Award 2021.
“Kami juga terlibat penjurian OPOP Award 2021 yang diikuti 550 ponpes seluruh Jawa Timur. Produk yang dihasilkan mereka cukup bagus, cuma kendalanya dalam pembuatan FS (Feasibility Study) yang bisa membuat investor tertarik. Dan ini perlu dibimbing untuk membuat FS supaya ide menjadi industri, sehingga cepat merealisasikan produk halal. Untuk produk, keseharian mereka sudah memproduksinya, tapi perlu dikatrol. Untuk itulah, perlu dukungan dan kolaborasi dari PT Askrindo Syariah dan juga HIPS kepada OPOP,” kata Jamhadi.
Jamhadi yang juga Dewan Pembina Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jawa Timur ini juga menyinggung terkait potensi halal food di pasar mancanegara. Kata Jamhadi, Indonesia mengekspor produk halal sebesar USD 104 miliar dan impor USD 169 miliar. Patut dibanggakan ialah sertifikat halal Indonesia sudah dipercaya oleh lebih dari 50 negara.
Di sisi lain, Jamhadi berharap dalam pengembangan industri halal di Indonesia khususnya di Jawa Timur, tidak lepas dari peran akademisi. Hasil riset dari para akademisi, kata Jamhadi, bisa diimplementasikan dengan produk halal.
“Kami mengajak peneliti ambil bagian dalam pengembangan produk halal dan bisnis syariah, untuk dikolaborasikan dengan dunia industri,” kata Jamhadi, yang juga dapat arahan dari Ketua YKPN, Soud Aminah supaya mengoptimalkan hasil pangan lokal sebagai bahan baku produk halal di Indonesia.